Kamis, 19 April 2012

Enterohepatik/ LBM 1/ Fisiologi


STEP1
Sistem enterohepatik : system yang menghubungkan hepar dengan organ enteric

STEP 2
·         Penjabaran hepar, lien, vesica fellea, dan lien (fisiologinya!)
·         Hubungan antara organ dalam system enterohepatik

STEP 3
1.       EMBRIOLOGI TIAP ORGAN
2.       FUNGSI TIAP ORGAN!
3.       METABOLISME BILIRUBIN
4.       APAITU EMPEDU
5.       HUBUNGAN TIAP ORGANDALAM SISTEM ENTEROHEPATIK!
Hepar
1.       Fungsi
a.       Sekresi empedu
600-1000 ml/ hari.
Tujuan utk pencernaan lipid. Klw diduodenum ada lemak. Merangsang hormone CCKkeluar. Sehingga empedu keluarsehingga bisa menurunkan tegangan permukaan lemak. Lemak bagian luar hidrofobik,sedangkan bagian dalam hidrofilik. Sehingga lemak mudah diserap.
Komposisi empedu:
1.bile acid
2. pigmen bile(bilirubin)
3. kolesterol
4. elektrolit
3. air
4. fosfolipid(lechitin)
5. musin

Eritrosit (120 hari)à hbàheme, globinà nanti globin akan dibawa untuk sintesis protein. Heme ini nanti dia akan diubah menjadi Fe,yang dibawa transferin. Dan 4 intipyrol yang nanti akan berubah menjadi biliverdin, biliverdinnanti berubah mnejadi B1. B1 +albumin.
Di hepar.
B1+protein yàbilirubin glukoronida+proteinz à B2à urubilinogenà sterkobilinogen berubah sterkobilin yg mewarnai feses. Saat di ginjal, urobilinogen berubah urobilin mewarnai urin.

Praà di res
Intraà hepar
Pascaàsesudah hepar

b.      Metabolime protein, karbohhidrat, lemak
m.karbohidartà glukosa, diambil darah. Diedarkan ke sel2.
penyimpan kelebihan glukosa.(glikogen, glikolisis). Glikogenolisis(dr glikogenà glukosa)
glukoneogenesis(pembentukan glukosa selain dr KH)

m. lemakà3jalur, endogen(masuk ke hati), eksogen(gak masuk hati)
lemakà kilomikronà
LDL balik ke hari, trigliserid harus berkurang. LDL ditangkap makrofag.  HDL

Tranaminasi. Deaminasi oksidatif. Transport amoniak. siklus urea.

m. protein: deaminasi, mengubah ammonia jd urea, membuat protein
m.lemakà nyimpanlemak dalam bentuk triagliserid, mambuat lipoprotein, mengubh fatty acid jadi asetil koA
c.       Faktorkoagulasi darah (ii, vii, ix, x,fibrinogen,protrombin, dibantu vit. K)
d.      Penyimpanan vit A, B12, D,E K, Fe, Co
e.      Reduksi dan kojugasi hormone steroid dan kelenjar kelamin
f.        Detoksifikasi(membuang racun)
g.       Hematopoetin(eritropoeisisà eritropoetin)
h.      Angiogenesis
i.         Imunitas
j.        Simpanan (reservoir) darah

Angiogenesis==> ?
2.       Penyakit yg dapat terjadi?
Ø  SIROSIS
Ø  HEPATITIS
Ø  Ca Hepar
Ø  Perlemakan hati
Ø  Ikterik

3.       Embriologi? midgut
Vesica fellea
1.       Fungsi
Menyimpan dan memekatkan(absorbsi air, garam organic) empedu.

2.       Penyakit yg dapat terjadi?
Kolesistitis: peradangan empedu
Kolelithiasis: batu empedu
Atresia biliaris:

3.       Embriologi?
Lien
1.       Fungsi
Ø  Imunitasè ada limfosit B, T
Ø  Reservoir darah
Ø  RES
Ø  PEROMBAKAN eritrosit

2.       Penyakit yg dapat terjadi?
Trauma, fraktur costa 9, 10, 11è ruptur lien

3.       Embriologi?
4.       Hepar, dan lien adalah tempat perombakan eritrosit. Ada persentasi pembagian? Apakah dari lien akanlangsung ke hepar semua? Atau ada yang balik ke lien?
Organ apa saja yg termasuk RES?
Pancreas
1.       Fungsi
> eksokrin: enzim amylase, lipase, tripsin
Enzim proteolitik: tripsin(endopeptidase(kemotripsin, elastase, tripsin; memcah ikatan molekul2 didalam), eksopeptidase(karboksilpeptidase, aminopeptidase, dipeptidase)dihancurin/dipecah dr luar)
Amylase:
Lipase:
> endokrin : glucagon, insulin, somatostatin, polipeptida pancreas
2.       Penyakit yg dapat terjadi?
Tumor pancreas
DM
pancreatitis
3.       Embriologi?
HUBUNGAN TIAP ORGAN DALAM SISTEM ENTEROHEPATIK!
3 hubungan:
Hepar + lienè pemecahan eritrosit/ pembentukan bilirubin
Hepar + vesica felleaè hepar membentuk empedu, VF menyimpan+memekatkan, dan mengeluarkan empedu, bersama ductus pancreas yg  mengeluarkan getah pancreas
Hepar+ pancreasè pancreas untuk pencernaan, hepar untuk metabolismenya.
1.       Membantu proses pencernaan dan metabolism
2.       Hepar + lienè pemecahan eritrosit/ pembentukan bilirubin




STEP 7
Hepar
4.       Fungsi
METABOLISME KARBOHIDRAT
Terutamanya dalam pengawalauran kandungan glukosa darah
1.   Mengubah glukosa menjadi glikogen
2.   Menyimpan glukosa sebagai glikogen semasa darah berlebihan glukosa
3.   Mengubah  glikogen menjadi glukosa untuk dibebaskan ke dalam darah semasa darah kekurangan glukosa
4.   Menjalankan glukoneogenesis (menukarkan asid amino dan gliserol kepada glukosa) semasa glikogen tersimpan kehabisan dan kandungan glukosa darah menurun
5.   Menyimpan glukosa kepada lemak untuk disimpan
METABOLISME LEMAK
Walaupun kebanyakan sel sedikit sebanyak berupaya menjalankan metabolisme lemak, hati merupakan organ utama yang menjalankan fungsi ini

1.   terutama bagi pengoksidaan beta (pemecahan asid lemak kepada asetil KoA)
2.   Menukarkan asetil KoA yang brlebihan kepada badan keton
3.   Menyimpan lemak
4.   Membentuk lipoprotein sebagai pengangkutan asid lemak
5.   Mensintesis kolesterol dari asetil KoA
6.   Memecahkan kolesterol kepada garam eempedu yang disingkirkan ke dalam empedu
METABOLISME PROTEIN
Tanpa metabolisme protein yang dijalankan oleh hati, organisme tidak dapat hidup; misalnya protein pembeku darah tidak dapat disintesis dan amonia tidak dapat disingkirkan 
1.   Membentuk urea sebagai bentuk singkiran amonia dari tubuh.  Sekiranya fungsi ini tidak dapat dilakukan (misalnya semasa mengidap cirrhosis atau hepatitis) mengakibatkan peningkatan amonia di dalam darah
2.   Membentuk kebanyak protein yang terdapat di dalam plasma (kecuali gama globulin, bebrapa hormon dan beberapa enzim); kekurangan protein plasma merangsang hepatosit untuk menjalankan mitosis secara pantas dan merangsang sintesis protein berkenaan sehingga kepatannya di dalam darah kembali normal
3.   Transaminasi: saling penukaran asid amino tak perlu.
PENYIMPANAN VITAMIN/MINERAL

1.   Menyimpan vitamin A (bekalan selama 1-2 tahun)
2.   Menyimpan vitamin D dan B12 (bekalan 1-4 bulan)
3.   Menyimpan zat besi.  Selain zat besi yang bergabung dengan hemoglobin, kebanyakan bekalan disimpan di dalam hati sebagai feratin sehiingga diperlukan.  Hati membebaskan zat besi ke dalam darah apabila kandungan di dalam darah merosot
BIOTRANSFORMASI
1.   Metabolisme ubat/dadah: menjalankan tindak balas sintesis yang  menghasilkan bahan tak aktif yang dapat disingkirkan melalui ginjal; menjalankan tindak balas yang menghasilkan bahan yang bersifat lebih aktif atau kurang aktif
2.   Memproses bilirubin yang terhasil daripada pemecahan SDM dan menyingkirkan pigmen hempedu ke dalam hempedu
3.   Memetabolismekan hormon ke bentuk yang dapat disingkirkan melalui ginjal
*  Fisiologi
-         Pembentukan empedu
Hepatosit à kanalikuli biliaris à septa interlobular (duktus biliaris) à duktus hepatica komunis à duktus cysticus à vesica fellea (diendapkan) à makanan berlemak à merangsang hormone CCK à kontraksi vesica fellea + relaksasi sphincter oddi à duktus choledocus à ampulla vater à papilla duodeni mayor pars descenden duodeni
Komposisi empedu : bilirubin, garam empedu ß kolesterol, lesitin
Sekresi hepar
liver_illustration
Semua sel hepar secara kontinu membentuk sejumlah kecil sekresi yang dinamai empedu. Ini disekresikan ke dalam kanalikus bilifer yang kecil, yang terletak diantara sel-sel hepar di dalam lempengan  dan kemudian empedu mengalir ke perifer menuju septa interlubuler di tempat mana kanalikulus mengeluarkan isinya ke duktus biliaris terminanglis kemudian, progressive terus ke duktus yang lebih besar dan akhirnya mencapai duktus hepatica dan duktus koledokus, dari mana empedu dikosongkan langsung kearah duodenum atau dibagi kearah kantung empedu
Fisiologi Guyton edidi 11
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fungsi hati yaitu :
1.   Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat. Dalam metabolisme karbohidrat, hati melakukan fungsi berikut ini :
a.    Menyimpan glikogen dalam jumlah besar
b.   Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa
c.    Glukoneogenesis
d.   Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara metabolisme karbohidrat Hati terutama penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal. Penyimpanan glikogen memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa dari darah, menyimpannya, dan kemudian mengembalikannya kembali ke darah bila konsentrasi glukosa darah mulai turun terlalu rendah. Fungsi ini disebut sebagai fungsi penyangga glukosa hati. Pada orang dengan fungsi hati yang buruk, konsentrasi glukosa darah setelah memakan makanan tinggi karbohidrat dapat meningkat dua atau tiga kali lebih tinggi dibandingkan pada orang dengan fungsi hati yang normal.
Glukoneogenesis dalam hati juga penting untuk mempertahankan konsentrasi normal glukosa darah, karena glukoneogenesis hanya terjadi secara bermakna apabila konsentrasi glukosa darah mulai menurun di bawah normal. Pada keadaan demikian, sejumlah besar asam amino dan gliserol dari trigliserida diubah menjadi glukosa, dengan demikian membantu mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang relatif normal.

2.   Fungsi hati sebagai metabolisme lemak. Hati tidak hanya mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :
1.   Senyawa 4 karbon – Keton Bodies
2.   Senyawa 2 karbon – Active Acetate (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)
3.   Pembentukan kolesterol.
Pembentukan dan pemecahan fosfolipid. Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana serum kolesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid
Kira-kira 80% kolesterol yang disintesis di dalam hati diubah menjadi garam empedu, yang kemudian disekresikan kembali ke dalam empedu, sisanya diangkut dalam lipoprotein dan dibawa oleh darah ke semua sel jaringan tubuh. Fosfolipid juga disintesis di hati dan terutama ditranspor dalam lipoprotein. Keduanya, fosfolipid dan kolesterol, digunakan oleh sel untuk membentuk membran, struktur intrasel, dan bermacam-macam zat kimia yang penting untuk fungsi sel. Setelah lemak disintesis di hati, lemak ditranspor dalam lipoprotein ke jaringan lemakuntuk di simpan.

3.   Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. Dengan proses deaminasi,  hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea merupakan end product metabolisme protein. ∂ - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang β – globulin hanya dibentuk di dalam hati.albumin mengandung ± 584 asam amino dengan BM 66.000.
§   Fungsi hati yang penting dalam metabolisme protein adalah:
§   Deaminasi asam amino
§   Pembentukan ureum untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh
§   Pembentukan protein plasma
§   Interkonversi beragam asam amino dan sintesis senyawa lain dari asam amino
Deaminasi asam amino dibutuhkan sebelum asam amino dapat dipergunakan untuk energy atau diubah menjadi karbohidrat atau lemak. Sejumlah kecil deaminasi dapat terjadi di jaringan tubuh lain, terutam di ginjal, tetapi hal ini tidak penting di bandingkan deaminasi asam amino di dalam hati. Pembentukan ureum oleh hati mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh. Sejumlah besar amonia dibentuk melalui proses deaminasi, dan jumlahnya masih ditambah oleh pembentukan bakteri di dalam usus secara kontinu dan kemudian diabsorbsi ke dalam darah. Oleh karena itu, bila hati tidak membentuk ureum, knsentrasi amino plasma meningkat dengan cepat dan menimbulkan koma hepatic dan kematian. Penurunan aliran darah yang besar melalui hati yang kadangkala terjadi bila timbul pintasan antara vena cava, dapat menyebabkan jumlah amonia yang berlebihan dalam darah, suatu keadaan yang sangat toksik Sel hati menghasilkan kira-kira 90% dari semua protein plasma. Sisa gamma globulin adalah antibodi yang dibentuk terutama oleh sel plasma dalam jaringan limfe tubuh. Hati mungkin dapat membentuk protein plasma pada kecepatan maksimum 15 sampai 50 gram/hari oleh karena itu, bahkan jika tubuh kehilangan sebanyak separuh protein plasma, jumlah ini dapat digantikan dalam waktu 1 atau 2 minggu. Hal ini menarik terutama bahwa kehilangan protein plasma menimbulkan mitosis sel hati yang cepat dan pertumbuhan hati menjadi lebih besar; pengaruh ini digandakan oleh kecepatan pengeluaran protein plasma sampai konsentrasi plasma kembali normal. Diantara fungsi hati yang paling penting adalh kemampuan hati untuk membentuk asam amino tertentu dan juga membentuk senyawa kimia lain yang penting dari asam amino. Misalnya, yang disebut asam amino nonesensial dapat disintesis semuanya dalam hati.
4.   Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.
5.   Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K.
6.   Hati menyimpan Besi Dalam Bentuk Ferritin
Sebagian besi dalam tubuh biasanya di simpan di hati dalam bentuk ferritin. Sel hati mengandung sejumlah besar protein yang disebut apoferritin, yang akan bergabung dengan besi baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Oleh karena itu, bila besi banyak tersedia dalam cairan tubuh, maka besi akan berikatan dengan apoferritin membentuk ferritin dan disimpan dalam bentuk ini di dalam sel hati sampai diperlukan, bila besi dalam sirkulasi cairan tubuh mencapai kadar yang rendah, maka ferritin akan melepaskan besi. Dengan demikian, system apoferritin hati bekerja sebagai penyangga besi darah dan juga sebagai media penyimpanan besi.
7.   Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.
8.   Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Sel kuppfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai imun livers mechanism.
9.   Fungsi hemodinamik
Hati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam arteri hepatica ± 25% dan di dalam vena porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock. Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.
10.                     Fungsi sekresi empedu oleh hati
Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu, normalnya antara 600 dan 1000 ml/hari.  Empedu melakukan dua fungsi penting, yaitu :
a.    Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorbs lemak, bukan karena enzim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu dalam empedu melakukan dua hal, yaitu :
-      Asam empedu membantu mengelmusikan partikel-partikel lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukan partikel tersebut dapat disersng oleh enzim lipase yang  disekresikan dalam getah pankreas, dan
-      Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna melalui membrane mukosa intestinal
b.   Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol.

5.       Penyakit yg dapat terjadi?
Beberapa Penyakit Hati antara lain :
1.   Penyakit hati karena infeksi (misalnya hepatitis virus)
Yaitu ditularkan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.
2.   Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)
Alkohol bersifat toksik terhadap hati. Adanya penimbunan obat dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme obat dapat menyebabkan penyakit pada hati.
3.   Genetik atau keturunan (misalnya hemochromatosis)
4.   Gangguan Imun (misalnya hepatitis autoimun)
Penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis autoimun umumnya yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan yang kronis.
5.   Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)
Kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuatan plastik), virus, dll. Aflatoxin merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat mengkontamisani makanan selama penyimpanan, seperti kacang-kacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dan C maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.
 
Bentuk perhatian pada HATI dapat kita lakukan dengan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit hati

Beberapa penyakit hati yang umum terjadi dan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi :
HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Virus merupakan penyebab hepatitis yang paling sering, terutama virus hepatitis A, B, C, D dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A & E dapat sembuh, sebaliknya hepatitis B & C dapat menjadi kronis. Virus hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.
Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis hepatitis karena penderita hepatitis sering tidak bergejala atau gejala tidak khas.
Pemeriksaan untuk hepatitis akut :
§  Enzim GOT, GPT
§  Penanda hepatitis A (Anti HAV IgM)
§  Penanda hepatitis B (HBsAg, Anti HBc IgM)
§  Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)
§  Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM)
Pemeriksaan untuk hepatitis kronis :
§  Enzim GOT, GPT
§  Penanda hepatitis B (HBsAg, HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV DNA)
§  Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)
Penanda imunitas :
§  Anti HAV
§  Anti HBsAg
 
SIROSIS HATI
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu. Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak darah,  asites/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).
Pemeriksaan untuk mendeteksi sirosis hati : Enzim GOT, GPT (rasio GOT/GPT > 1), Waktu Protrombin, Protein Elektroforesis

KANKER HATI
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker hati : AFP, PIVKA II

PERLEMAKAN HATI
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati  ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun  bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Pemeriksaan pada perlemakan hati : Enzim GOT, GPT, Fosfatase Alkali
 
KOLESTASIS DAN JAUNDICE
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan /atau pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata  disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.
Pemeriksaan untuk kolestasis dan jaundice : Fosfatase Alkali, Gamma GT, Bilirubin Total, Bilirubin Direk

HEMOCHROMATOSIS
Hemochromatosis merupakan kelainan metabolisme besi yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan di dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik/keturunan.
Pemeriksaan laboratorium untuk hemochromatosis : Transferin, Ferritin
TIPS bagi Penderita Penyakit Hati
-      Diet seimbang. Jumlah kalori yang dibutuhkan disesuaikan dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas. Pada keadaan tertentu diperlukan diet rendah protein
-     Banyak makan sayur dan buah serta melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk
mencegah sembelit
-     Menjalankan pola hidup yang teratur
-     Konsultasi dengan dokter Anda
TIPS Mencegah Hepatitis
1.      Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2.      Menghindari penularan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.
3.      Bila perlu menggunakan jarum yang disposable/sekali pakai
4.      Pemeriksaan darah donor tehadap hepatitis virus
5.      Program vaksinasi hepatitis B

6.       Embriologi?
Traktus biliaris dan hepar berkembang dari traktus gastrointestinal primitif pada foregut distal, berupa kantong yang dikenal sebagai divertikulum hepar atau liver bud dan pertama kali tampak pada minggu ke-5 kehamilan atau ketika panjang embrio 3 mm (berumur rata-rata 25 hari). Kantong ini kemudian berkembang dan meluas ke arah ventral mesenterium dan terbagi menjadi 2 tunas yaitu cranial bud dan caudal bud.
Cranial bud merupakan bakal hepar dan duktus intrahepatik sedangkan caudal bud berkembang menjadi vesika fellea dan duktus sistikus. Dasar dari divertikulum akan menjadi duktus biliaris komunis. Tunas-tunas kecil yang lain berkembang dari bagian proksimal caudal bud dan tumbuh ke bawah dan membentuk bagian ventral pankreas.
Cranial bud terbagi menjadi 2 tunas kecil yang berkembang ke atas ke arah septum transversum (bakal diafragma), membentuk lobus kanan dan kiri hepar.
Caudal bud terbawa ke atas seiring perkembangan cranial bud dan berhenti pada permukaan bawah dari cranial bud dan membentuk vesika fellea dan duktus sistikus.
Selama cranial bud dan caudal bud berkembang, ventral pancreatic bud berputas 180 derajat dari kanan ke kiri untuk bergabung dengan dorsal pancreatic bud membentuk pankreas. Gabungan antara kedua tunas ini terjadi pada minggu ke-7 kehamilan. Karena ujung duktus koledokus terletak pada ventral pancreatic bud, maka hasil rotasi tersebut menyebabkan pertemuan antara duktus koledokus dengan duodenum berada di dinding posteromedial duodenum, sebelah posterior duktus pankreatikus dorsal.
Kantong di bagian ventral yang merupakan bakal traktus biliaris mula-mula hanya berbentuk tali padat dari sel endoderm dan tidak terdapat lumen. Pada permulaan minggu ke-7 kehamilan, mulai terjadi vakuolisasi dan pembentukan lumen dalam  vesika fellea, duktus sistikus, duktus hepatikus dan duktus biliaris komunis.
Pada 3 bulan kehamilan, tampak aliran empedu dari kanalis traktus biliaris ke dalam duodenum.

DAFTAR PUSTAKA
 Simeone DM; Gallbladder and Biliary Tract : Anatomy and Structural Anomalies in Textbook of Gastroenterology, 4th edition, Philadelphia,Lippincott Williams & Wilkins,2003,pg. 2166-2173


Vesica fellea
1.       Fungsi

Kandung empedu memiliki fungsi :
§  sebagai tempat menyimpan cairan empedu
§  memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit, Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.

§  Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.
Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.
www.medicastrore.com


2.       Penyakit yg dapat terjadi?
1.Kolesistitis
2.Kolelithiasis
3.Atresia Biliaris
4.Karsinoma Kandung Empedu
5.Karsinoma Saluran Empedu Ekstrahati
Sumber: Patologi Robin Kumar Jilid 2

3.       Embriologi?
Lien
1.       Fungsi
·          
Fungsi Korelasi Limpa
Limpa dalah organ limfoid terbesar. Fungsinya:
a.     Utamanya menyaring darah. Karena mempunyai system Retikuloendotelial, maka limpa sangat efektif sebagai penyaring antigen, mikroorganisme, dan eritrosit tua atau abnormal. Materi yang terperangkap pada anyaman reetikular kemudian dibuang dari darah oleh makrofag dan sel reetikular fagositik.
b.     Berperan dalam daur ulang besi. Makrofag menghancurkan hemoglobin (Hb) eritrosit tua. Besi dikembalikan ke sumsum tulang untuk dipakai lagi dalam sintesis ulang Hb baru oleh eritrosit yang sedang berkembang. Heme dari Hb didegradasi dan diekskresi ke dalam empedu oleh hepatosit.
c.     Semasa fetal, sebagai organ hemopoietik yang menghasilkan eritrosit dan granulosit. Kemampuan ini makin menurun setelah lahir
d.     Berperan juga sebagai reservoir darah yang penting sehingga banyak darah yang bisa ditampung (karena strukturnya longgar mirip spons). Bila diperlukan, darah simpanan itu dikembalikan ke sirkulasi umum
Guyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta : EGC.

Ø  Sebagai penampung untuk menyimpan SDM: limpa memiliki 2 daerah terpisah untuk menyimpan darah yaitu sinus venosus dan pulpa. Sinus dapat membengkak sama halnya dengan semua bagian lain dari sistem vena dan dapat menyimpan darah lengkap. Pada pulpa limpa, kapiler begitu permeabel sehingga darah lengkap yg meliputi SDM, perlahan2 mengalir keluar melalui dinding kapiler masuk ke dalam jaringan trabekula yang membentuk pulpa merah.
Ø  Pembentuk sel2 limfoid: di area lain dari pulpa limpa adalah pulau2 sel2 darah putih.
Ø  Penghancuran sel2 tua: sebelum masuk ke dalam sinus, sel darah yang melewati pulpa limpa akan diperas seluruhnya. Setelah sel tsb pecah, Hb dan stroma sel yang terlepas akan dicerna oleh sel2 retikuloendotelial limpa, dan hasil proses pencernaan tsb terutama akan digunakan kembali oleh tubuh sebagai zat nutrisi.
Ø  Sel2 retikuloendotelial limpa: pulpa limpa mengandung banyak sel retikuloendotelial fagositik yang besar, dan sinus venosusnya dilapisi oleh sel2 serupa.sel2 ini berfungsi sebagai salah satu sistem pembersih untuk darah, yang bekerja sama dengan sistem serupa dari sel2 retikuloendotelial di dalam sinus venosus hati.
(Guyton & Hall, Ed. 11, EGC)

2.       Penyakit yg dapat terjadi?
3.       Embriologi?

4.       Hepar, dan lien adalah tempat perombakan eritrosit. Ada persentasi pembagian? Apakah dari lien akanlangsung ke hepar semua? Atau ada yang balik ke lien?
Organ apa saja yg termasuk RES?
Fungsi sistem ini adalah :
1.      Menghancurkan sel-sel darah yang telah tua, membuat dan melepaskan bilirubin ke sirkulasi
2.      Memakan bakteria, melipatgandakan diri kalau ada infeksi, jadi bertanggung jawab dalam mempertahankan badan melawan infeksi
3.      Memakan dan memproses antigen dan merangsang sel-sel plasma untuk membuat antibodi
Organ sistem retikuloendotelial pada manusia meliputi:
1.      Kelenjar limfe: mengandung sel-sel retikuloendotelial dan sel-sel plasma, berfungsi memfiltrasi cairan ekstra-sel dan membuat antibodi.
2.      Limpa: mengandung sel-sel retikuloendotelial, limfosit dan sel-sel plasma, fungsinya adalah memfiltrasi darah dan membuat antibody.
3.      Hati: mengandung sel-sel retikuloendotelial dan hepatosit, fungsinya adalah memfiltrasi darah.
4.      Sumsum tulang: mengandung sel-sel retikuloendotelial, sel-sel awal darah dan sel-sel lemak, fungsinya adalah pembentukan sel-sel darah.
(Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC)

Pancreas
1.       Fungsi
A. Eksokrin
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua komponen, yaitu : 1. sekresi enzimatik poten dan
2. sekresi alkali encer (cair) yang kaya akan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Enzim pankreas disintesis oleh retikulun endoplasma dan kompleks Golgi sel asinus, dan kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan melalui proses eksositosis bila diperlukan.

Berperan dalam pengaturan hormonal dan pencernaan.
Enzim pencernaan pankreas di sekresikan di sel asini pankreas (struktur mirip kelenjar saliva), dan larutan natrium bikarbonat diekskresi di duktulus kecil dan duktus besar yang berasal dari asini pankreas. Kedua produk ini disekresi melalui duktus pankreatikus yang kemudian bersama duktus hepatikus bermuara di duodenum melalui papilla vater. Sekresi pankreas terutama adanya kimus yang masuk ke saluran pencernaan.
Pengaturan hormonal dengan mensekresi insulin, glukagon, somatostatin di sel pulau langerhans, sedangkan dalam pencernaan, pankreas mensekresi getah pankreas di jaringan pankreas yang akan dijelaskan lebih dalam di bawah ini.
Enzim Pencernaan Pankreas
Mencerna 3 jenis makanan utama, karbohidrat, lemak, dan protein
1.        Karbohidrat. Dicerna oleh enzim amylase pankreas, menghidrolisis pati, glikogen, dll (kecuali selulosa) menjadi disakarida dan sebagian trisakarida
2.       Lemak. Lipase pankreas, menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan monogliserida;kolesterol esterase, menghidrolisis ester kolesterol; fosfolipase, memecah asam lemak dari fosfolipid
3.       Protein. Tripsin dan kimotripsin, memecah protein menjadi peptide;karboksipolipeptidase, memecah peptide menjadi asam amino.
Proses Sekresi Enzim Pencerna Protein. Tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksipolipeptidase merupakan bentuk enzim yang tidak aktif. Adanya kimus merangsangenterokinase di mukosa usus mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin dan secara autokatalisasitripsin mampu mengaktifkan tripsinogen lainnya. Sedangkan kimotripsinogen danprokarboksipolipeptidase diaktifkan oleh tripsin.
Sekresi Ion Bikarbonat. Adanya ion bikarbonat dan air yang disekresi di duktulus dan duktus yang keluar dari asini mampu menetralkan HCl yang berasal dari lambung
Pengaturan Sekresi Pankreas
·         Asetilkolin, dilepaskan dari ujung nervus vagus parasimpatis dan dari saraf kolinergik dalam sistem saraf enterik
·         Kolesistokinin, disekresi di mukosa duodenum dan jejunum ketika kimus masuk ke dalam usus halus.
·         Sekretin, disekresi di mukosa duodenum dan jejunum ketika makanan yang sangat asam masuk ke usus halus.
Kedua stimulus pertama, merangsang sekresi enzim pencernaan pankreas dalam jumlah besar tapi air dan elektrolit dalam jumlah kecil, sehingga masih adanya enzim pencernaan Pankreas masih tertinggal dalam asini dan duktus, yang kemudian ketika stimulus sekretin merangsang sekresi air dan elektrolit dalam jumlah besar.
Guyton A. C., Hall J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC

2.       Penyakit yg dapat terjadi?
Ø  Pancreatiti
Ø  Ca Pancreas
Ø  Insulinomia
Ø  Ketoasidosis diabetik
3.       Embriologi?
HUBUNGAN TIAP ORGAN DALAM SISTEM ENTEROHEPATIK!
3 hubungan:
Hepar + lienè pemecahan eritrosit/ pembentukan bilirubin
Hepar + vesica felleaè hepar membentuk empedu, VF menyimpan+memekatkan, dan mengeluarkan empedu, bersama ductus pancreas yg  mengeluarkan getah pancreas
Hepar+ pancreasè pancreas untuk pencernaan, hepar untuk metabolismenya.
3.       Membantu proses pencernaan dan metabolism
4.       Hepar + lienè pemecahan eritrosit/ pembentukan bilirubin
PEMBENTUKAN BILIRUBIN!

Hubungan antara Hepar, sistem bilier dan pankreas ditinjau dari aspek biokimia dan patologi klinik
F  kandung empedu dan saluran empedu ekstrahepatik menghubungkan hati dengan tractus gastrointestinalis, sehingga merupakan penghubung penting sirkulasi enterohepatik. Dengan atau tanpa melalui kandung empedu maka empedu akan dialirkan melalui saluran empedu ini. Kandung empedu tidak vital dalam kehidupan, tanpa alat ini manusia biasanya tidak akan mengalami gangguan fisiologik
Patologi. FKUI
F  empedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke dalam duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung memasuki duodenum, maka hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus menyebabkan vesika fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
F  duktus pankreas dan empedu (kadang-kadang melebar membentuk ampula, panjang 5mm) bermuara ke dalam papila duodeni mayor, yang terletak pada sisi cekung duodenum sekitar 8 cm dari pilorus. Duktus pankreatikus asesorius bermuara ke dalam duodenum pada papila minor atau asesorius, 2cm di sebelah anterosuperior papila duodeni mayor.
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI


A.      perbedaan bilirubun konjungasi dan tidak konjungasi
bilirubin tidak terkonjungasi :
a. mempunyai afinitas terhadap otak (toksik)
b. tidak mewarnai jaringan lain
c. tidak larut dalam air
d. bilirubin indirect
e. hemobilirubin

bilirubin terkonjungasi
a. tidak mempunyai afinitas terhadap otak
b. mewarnai jaringan lain
c. larut dalam air
d. bilirubin direct
e. cholebilirubin
Patologi. FKUI