LBM
3
Sesak
Nafas saat Melakukan Aktivitas
LEARNING ISSUES
1. Mengapa sesak nafas?
Etiologi è disfungsi
ventrikel kiri/ gagal jantung kiri è kenapa
bisa terjadi pengumpulan cairan di pulmo?? Edema paru akibat peningkatan
tekanan vena pulmolalis sehingga cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli,
yang dimanifestasikan dengan batuk dan napas pendek
Gagal jantung kiri menyebabkan pengumpulan cairan
di dalam paru-paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya sesak nafas hanya terjadi
pada saat melakukan aktivitas; tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit,
sesak nafas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas.
2. Mengapa
sesak nafas dirasakan makin berat saat pnderita tidur terlentang dan berkurang
saat posisi ½ duduk?
Kadang sesak nafas terjadi pada malam hari ketika
penderita sedang berbaring, karena cairan bergerak ke dalam paru-paru.
Duduk menyebabkan cairan mengalir dari paru-paru
sehingga penderita lebih mudah bernafas.
3. Mengapa
pnderita batuk disertai dahak encer ?
Sesak nafas sering disertai dengan batuk
yang merupakan metode alami melalui tubuh yang berusaha untuk menyingkirkan
dahak yang terkumpul.
4. Mengapa
didapatkan tanda2 kongesti?
>> Kongesti (Hiperemia)
Kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu.
Pada dasarnya terdapat dua mekanisme dimana kongesti dapat timbul :
>> Kongesti aktif
Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah itu dari biasanya. Kenaikan aliran darah lokal ini disebabkan oleh karena adanya dilatasi arteriol yang bekerja sebagai katup yang mengatur aliran ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kongesti aktif ini biasanya terjadi dengan waktu yang relatif singkat.
Contoh : Warna merah padam pada wajah pada saat marah/ malu, yang pada
dasarnya adalah vasodilatasi yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik.
>> Kongesti pasif
Penurunan jumlah darah yang mengalir dari daerah yang disebabkan oleh adanya tekanan pada venula-venula dan vena-vena yang mengalirkan darah dari jaringan. Selain sebab lokal tadi, kingesti pasif juga dapat terjadi akibat sebab sistemik, sebagai contoh adalah kegagalan jantung dalam memompa darah yang mengakibatkan gangguan aliran vena. Berdasarkan waktu serangannya, kongesti pasif dibagi 2, yaitu:
a. Kongesti pasif akut : berlangsung singkat, tidak ada pengaruh pada jaringan yang terkena.
b. Kongesti pasif kronis : berlangsung lama, dapat terjadi perubahan- perubahan yang permanen pada jaringan, terjadi dilatasi vena.
Contoh kongesti pasif adalah varises.
Kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu.
Pada dasarnya terdapat dua mekanisme dimana kongesti dapat timbul :
>> Kongesti aktif
Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah itu dari biasanya. Kenaikan aliran darah lokal ini disebabkan oleh karena adanya dilatasi arteriol yang bekerja sebagai katup yang mengatur aliran ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kongesti aktif ini biasanya terjadi dengan waktu yang relatif singkat.
Contoh : Warna merah padam pada wajah pada saat marah/ malu, yang pada
dasarnya adalah vasodilatasi yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik.
>> Kongesti pasif
Penurunan jumlah darah yang mengalir dari daerah yang disebabkan oleh adanya tekanan pada venula-venula dan vena-vena yang mengalirkan darah dari jaringan. Selain sebab lokal tadi, kingesti pasif juga dapat terjadi akibat sebab sistemik, sebagai contoh adalah kegagalan jantung dalam memompa darah yang mengakibatkan gangguan aliran vena. Berdasarkan waktu serangannya, kongesti pasif dibagi 2, yaitu:
a. Kongesti pasif akut : berlangsung singkat, tidak ada pengaruh pada jaringan yang terkena.
b. Kongesti pasif kronis : berlangsung lama, dapat terjadi perubahan- perubahan yang permanen pada jaringan, terjadi dilatasi vena.
Contoh kongesti pasif adalah varises.
( Smeltzer, Suzanne C. Brenda. 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC )
5. Mengapa
didapatkan tanda2 kardiomegali ?
Mekanime utama lainnya adalah pembesaran otot jantung (hipertrofi). Otot jantung
yang membesar akan memiliki kekuatan
yang lebih besar, tetapi pada akhirnya bisa terjadi kelainan fungsi dan
menyebabkan semakin memburuknya gagal jantung.
6. Mengapa
jantung berdebar2?
Pada gagal jantung, adrenalin dan
noradrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras, untuk membantu
meningkatkan curah jantung dan mengatasi gangguan pompa jantung sampai derajat
tertentu. Curah jantung bisa kembali normal, tetapi biasanya disertai dengan meningkatnya denyut jantung dan bertambah kuatnya denyut
jantung.
7. Mengapa
pnderita > suka tidur dengan punggung diganjal 2 bantal??
Tetapi
sejalan dengan memburuknya gagal jantung, kelebihan cairan akan dilepaskan dari
sirkulasi dan berkumpul di berbagai bagian tubuh, menyebabkan pembengkakan
(edema). Lokasi
penimbunan cairan ini tergantung kepada banyaknya cairan di dalam tubuh dan
pengaruh gaya gravitasi. Jika penderita berdiri, cairan akan terkumpul di
tungkai dan kaki Jika
penderita berbaring, cairan akan terkumpul di punggung atau perut. Oleh
karena itu akan lebih terasa nyaman apabila ia tidur dengan 2 bantalan di
punggungnya. Agar cairan yang terkumpul dipunggung tidak langsung menyentuh
kasur, tapi menyentuh/ ditahan oleh bantalan terlebih dahulu.
8. Mengapa
perlu diberikan terapi oksigen dan obat diuretic?
Untuk mengurangi gejala (NYHA II dan III)
digunakan Diuretics, Digoxin, dan Ace Inhibitor.
9. Apa
hub hipertensi dengan keluhan??
10.
Apa diagnosisnya ?
Gagal jantung
kongestif
Definisi
Gagal jantung
kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. GAgal jantung kongestif
biasanya diawali lebih dulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti
gagal jantung kanan.
(Mansjoer, Arief
et all. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Media Aescalapius )
Etiologi
Kelainan Otot Jantung è kontraktilitas jantung ↓ (bisa terjadi krn
aterosklerosis koroner
·
Aterosklerosis Koroner è hipoksia +
asidosis è disfungsi/
infark miokardium
·
Hipertensi Sistemik atau Pulmonal è peningkatan
afterloadè beban jantung
↑è hipertrofi
serabut otot jantungè mekanisme
kompensasiè
kontraktilitas jantung ↑
·
Peradangan dan Penyakit Miokardium Degenaratif è merusak
serabut jantung è
kontraktilitas jantung ↓
·
Penyakit
Jantung Lain è gangguan
aliran darah(stenosis), peningkatan mendadak afterload akibat meningkatnya
tekanan darah sistemik(hipertensi)
·
Faktor
Sistemik
o
Meningkatnya laju metabolisme (demam)
o
Hiposia + anemia è perlu
peningkatan cairan jantung utk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik
o
Abnormalitas elektrolit è menurunkan
kontraktilitas jantung
(Mansjoer, Arief et all. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3
Jilid 1. Media Aescalapius )
Faktor
pencetus
Klasifikasi
Santoso mengatakan bahwa penyakit gagal
jantung dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas menurut NYHA Functional
Class:
NYHA I è penyakit ringan dan tidak ada gejalanya pada
aktivitas biasa
NYHA II è dalam
aktivitas normal menimbulkan lelah dan aktivitas fisik sedikit terbatas
NYHA III è
ditandai dengan lelah, palpitasi atau angina, dan keterbatasan melakukan
aktivitas
NYHA IV è di
mana keluhan sudah timbul waktu istirahat dan semakin berat pada aktivitas
ringan.
Pathogenesis+Patofisiologi
MEKANISME KOMPENSASI
1. Mekanisme
respon darurat yang pertama berlaku untuk jangka pendek (beberapa menit
sampai beberapa jam), yaitu reaksi fight-or-flight.
Reaksi ini terjadi sebagai akibat dari pelepasan
adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin) dari kelenjar adrenal ke
dalam aliran darah; noradrenalin juga dilepaskan dari saraf. Adrenalin
dan noradrenalin adalah sistem pertahanan tubuh yang pertama muncul setiap kali
terjadi stres mendadak. Pada gagal jantung,
adrenalin dan noradrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras, untuk
membantu meningkatkan curah jantung dan mengatasi gangguan pompa jantung sampai
derajat tertentu. Curah jantung bisa kembali normal, tetapi biasanya disertai
dengan meningkatnya denyut jantung dan bertambah kuatnya denyut jantung.
Pada seseorang yang tidak mempunyai kelainan jantung
dan memerlukan peningkatan fungsi jantung jangka pendek, respon seperti ini
sangat menguntungkan. Tetapi pada penderita
gagal jantung kronis, respon ini bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan jangka
panjang terhadap sistem kardiovaskuler yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan.
Lama-lama peningkatan kebutuhan ini bisa menyebabkan menurunya fungsi jantung.
2. Mekanisme perbaikan lainnya
adalah penahanan garam
(natrium) oleh ginjal. Untuk
mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara bersamaan menahan
air. Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam sirkulasi
dan pada awalnya memperbaiki kerja jantung. Salah satu akibat dari
penimbunan cairan ini adalah peregangan
otot jantung karena bertambahnya volume darah. Otot yang teregang berkontraksi lebih kuat. Hal
ini merupakan mekanisme jantung yang utama untuk meningkatkan kinerjanya dalam
gagal jantung. Tetapi sejalan
dengan memburuknya gagal jantung, kelebihan cairan akan dilepaskan dari
sirkulasi dan berkumpul di berbagai bagian tubuh, menyebabkan pembengkakan
(edema). Lokasi
penimbunan cairan ini tergantung kepada banyaknya cairan di dalam tubuh dan
pengaruh gaya gravitasi. Jika penderita berdiri, cairan akan terkumpul di
tungkai dan kaki Jika penderita berbaring, cairan akan terkumpul di punggung
atau perut. Sering terjadi penambahan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan air dan garam.
3. Mekanime utama lainnya adalah pembesaran otot jantung (hipertrofi).
Otot jantung yang membesar akan memiliki kekuatan yang lebih besar, tetapi pada akhirnya bisa terjadi
kelainan fungsi dan menyebabkan semakin memburuknya gagal jantung. Kerusakan
otot jantung bisa disebabkan oleh: – Miokarditis (infeksi otot jantung karena
bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya) – Diabetes – Kelenjar tiroid yang
terlalu aktif – Kegemukan (obesitas). Penyakit katup jantung bisa menyumbat
aliran darah diantara ruang-ruang jantung atau diantara jantung dan arteri
utama. Selain itu, kebocoran katup jantung bisa menyebabkan darah mengalir
balik ke tempat asalnya. Keadaan
ini akan meningkatkan beban kerja otot jantung, yang pada akhirnya bisa
melemahkan kekuatan kontraksi jantung. Penyakit lainnya secara primer menyerang sistem konduksi listrik
jantung dan menyebabkan denyut jantung yang lambat, cepat atau tidak teratur,
sehingga tidak mampu memompa darah secara efektif. Jika jantung harus
bekerja ekstra keras untuk jangka waktu yang lama, maka otot-ototnya akan
membesar; sama halnya dengan yang terjadi pada otot lengan setelah beberapa
bulan melakukan latihan beban. Pada awalnya, pembesaran ini memungkinkan
jantung untuk berkontraksi lebih kuat; tetapi akhirnya jantung yang membesar
bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan memompa jantung dan terjadilah gagal
jantung. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa menyebabkan jantung bekerja
lebih berat. Jantung juga bekerja lebih berat jika harus mendorong darah
melalui jalan keluar yang menyempit (biasanya penyempitan katup aorta).
Penyebab yang lain adalah kekakuan pada perikardium (lapisan tipis dan
transparan yang menutupi jantung). Kekakuan ini menghalangi pengembangan
jantung yang maksimal sehingga pengisian jantung juga menjadi tidak maksimal.
Penyebab lain yang lebih jarang adalah penyakit pada bagian tubuh yang lain,
yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan oksigen dan zat-zat makanan,
sehingga jatnung yang normalpun tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan
tersebut dan terjadilah gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi di
seluruh dunia karena penyakit yang terjadipun tidak sama di setiap negara.
Misalnya di negara tropis sejenis parasit tertentu bisa bersemayam di otot
jantung dan menyebabkan gagal jantung pada usia yang jauh lebih muda. Gejala
Penderita gagal jantung yang tidak terkompensasi akan merasakan lelah dan lemah
jika melakukan aktivitas fisik karena otot-ototnya tidak mendapatkan jumlah
darah yang cukup.
Pembengkakan juga menyebabkan berbagai gejala. Selain
dipengaruhi oleh gaya gravitasi, lokasi dan efek pembengkakan juga dipengaruhi
oleh sisi jantung yang mengalami gangguan. Gagal jantung kanan cenderung mengakibatkan pengumpulan
darah yang mengalir ke bagian kanan jantung. Hal ini menyebabkan pembengkakan
di kaki, pergelangan kaki, tungkai, hati dan perut. Gagal jantung kiri menyebabkan pengumpulan cairan di
dalam paru-paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat.
Pada awalnya sesak nafas hanya terjadi pada saat melakukan aktivitas; tetapi
sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak nafas juga akan timbul pada saat
penderita tidak melakukan aktivitas. Kadang sesak nafas terjadi pada malam hari ketika penderita sedang
berbaring, karena cairan bergerak ke dalam paru-paru. Penderita sering
terbangun dan bangkit untuk menarik nafas atau mengeluarkan bunyi mengi. Duduk
menyebabkan cairan mengalir dari paru-paru sehingga penderita lebih mudah bernafas.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya penderita gagal jantung tidur dengan
posisi setengah duduk. Pengumpulan cairan dalam paru-paru yang berat (edema
pulmoner akut) merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan pertolongan
segera dan bisa berakibat fatal.
Gejala & tanda
Dispnea : akibat penimbuan
cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas, dapat terjadi saat
istirahat atau dicetuskan oleh gerakan yang minimal atau sedang.
Ortopnea : kesulitan bernapas saat berbaring
Batuk : bias batuk kering
dan basah yang menghasulkan sputum berbusa dalam jumlah banyak kadang disertai
banyak darah.
Mudah lelah : akibat cairan jantung yang kurang, yang
menghambat cairan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya
pembuanggan sisa hasil kataboliame.
Kegelisahan : akibat gangguan
oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernapas, dan pengetahuan bahwa
jantung tidak berfungsi dengan baik.
Edema ekstremitas bawah atau
edema dependen
Hepatomegali dan nyeri
tekan pada kuadran kanan batas abdomen
Anoreksia dan
mual terjadi akibat pembesaran vena dan status vena didalam rongga abdomen
Nokturna : rasa ingin
kencing pada malam hari, terjadi karena perfusi renal didukung oleh posisi
penderita pada saat berbaring.
Lemah : akibat
menurunnya curah jantung, gangguan sirkulasi dan pembuanggan produk sampah
katabolisme yang tidak adekuat dari jaringan.
(Mansjoer, Arief et all. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3
Jilid 1. Media Aescalapius)
Penegakan
diagnosis
ANAMNESIS
PX FISIK
a. Keadaan umum pasien
·
Umur pasien
·
Tampak sakit atau tidak
·
Kesadaran dan keadaan emosi
dalam keadaan nyaman atau distres
·
Sikap dan tingkah laku
b. Tanda vital
·
Pernapasan
·
Nadi è lemah
dan cepat
·
Tekanan darah è menurun
·
Suhu
Posture tubuh
·
Berat badan
·
Tinggi badan
·
Bentuk keseluruhan
·
Tekstur kulit
Lain-lain
·
Bunyi jantung abnormal
·
pembesaran jantung
·
pembengkakan vena leher
·
cairan di dalam paru-paru
·
pembesaran hati
·
penambahan berat badan yang
cepat
·
pembengkakan perut atau tungkai
·
Foto rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung dan pengumpulan
cairan di dalam paru-paru.
·
Kinerja jantung seringkali
dinilai melalui pemeriksaan ekokardiografi (menggunakan
gelombang suara untuk menggambarkan jantung) dan elektrokardiografi
(menilai aktivitas listrik dari jantung).
PX PENUNJANG
·
EKG : hipertropi atrial atau ventrikel, penyimpangan aksis, iskemia dan
kerusakan pola mungkin terlihat. Disritmia (takikardi, fibrilasi atrial)
·
Sonogram : dapat menunjukan dimensi perbesaran bilik, perubahan dalam fungsi/
struktur katup atau area penurunan kontrktilitas ventrikuler.
·
Scan Jantung : penyuntikan fraksi dan perkiraan gerakan dinding (Multigated
Acuquistion/ MUSA)
·
Kateterisasi Jantung : tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu membedakan gagal
jantung kanan dan kiri serta stenosis katup atau insufisiensi.
·
Rontgen Dada : menunjukan pembesaran jantung, banyaknya mencerminkan dilatasi/
hipertropi bilik. Perubahan dalam pembuluh darah mencerminkan peningkatan
pulmonal.
( Smeltzer, Suzanne C. Brenda. 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC )
Kriteria diagnosis Framingham mayor &
minor
penatalaksanaan
Tujuan dasar penatalaksanaan pasien dan gagal jantung adalah :
a. Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung
b. Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraksi jantung dengan bahan-bahan
farmakologis
c. Menghilangkan penimbunan cairan tubuh berlebihan dengan terapi diuretic,
diet dan istirahat.
·
Glukosida jantung, diuretic dan vasodilator merupakan
dasar terapi farmakologis gagal jantung
·
Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan
memperlambat frekuensi jantung.
ü Terapi Diuretikè memacu ekskresi
natrium dan air melalui ginjal, akan bisa mengurangi preload (darah vena yg
kembali ke jantung) è komplikasi
jangka panjang = lemah, letih, malaise, kram otot, denyut nadi kecil dan cepat
ü Terapi Vasodilator è Natrium nitraprosida
(i.v.) , Nitrogliserin
( Prof. dr. H. M. Noer Syaifoellah et all. 1996. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edesi 3 Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit FKM)
Mengapa ia bisa sesak
nafas?
Etiologi è disfungsi
ventrikel kiri/ gagal jantung kiri è kenapa
bisa terjadi pengumpulan cairan di pulmo?? Edema paru akibat peningkatan
tekanan vena pulmolalis sehingga cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli,
yang dimanifestasikan dengan batuk dan napas pendek
Gagal jantung kiri menyebabkan pengumpulan cairan
di dalam paru-paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya sesak nafas hanya terjadi
pada saat melakukan aktivitas; tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit,
sesak nafas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please give your comment... ^O^